katana adalah pedang panjang Jepang (daitō, 大刀), walaupun di Jepang sendiri ini merujuk pada semua jenis pedang. Katana adalah kunyomi (sebutan Jepang) dari bentuk kanji 刀; sedangkan onyomi (sebutan Hanzi) karakter kanji tersebut adalah tō. Ia merujuk kepada pedang satu mata, melengkung yang khusus yang secara tradisi digunakan oleh samurai Jepang.
Katana biasanya dipasangkan dengan wakizashi atau shoto, bentuknya mirip tapi dibuat lebih pendek, keduanya dipakai aleh anggota kelas ksatria. Kedua senjata dipakai bersama-sama disebut daisho, dan mewakili kekuatan sosial dan kehormatan pribadi samurai.Pedang panjang dipakai untuk pertempuran terbuka, sementara yang lebih pendek dipakai sebagai senjata sampingan (side arm), lebih cocok untuk menikam, pertempuran jarak dekat, dan seppuku (suatu bentuk ritual bunuh diri).
Katana terutama digunakan untuk memotong,dan diutamakan dipakai dengan dua pegangan tangan. Sementara seni praktis penggunaan pedang untuk tujuannya semula telah usang, kenjutsu dan taijutsu beralih menjadi seni bela diri modern.
Pedang Jepang yang asli sekarang ini adalah barang yang langka, walaupun yang benar-benar antik dapat diperoleh dengan harga yang sangat mahal. Katana dan wakizashi modern hanya dibuat oleh sedikit praktisi berlisensi yang masih membuat kerajinan senjata ini sekarang, meskipun katana “Type 98″ juga langka.
Tentang katana atau pedang, berbagai
cerita anime pernah mengilustrasikan proses pembuatannya yang sangat istimewa.
Kalo ikutin cerita Rourin Kenshin (samurai X), dijelaskan swordsmithnya
merupakan keahlian yang diperoleh dari turun temurun.
Nah, dalam buku Samurai An
Ilustrated History, oleh Mitsuo Kure, (buku yg sangat lengkap membedah samurai,. Disebutkan Mpu Gandring-nya Jepang, membuat katana dengan teknik
khusus dimana belah pedang harus tajam tapi tidak getas. Mereka membentuk
bijih besi khas jepang (Tamahagane) yang lunak pada inti pedang, sedangkan biji
besi keras pada pinggir belah pedang. Pembentukannya dengan pemanasan,
pelipatan, penempaan bilah pedang. Teknik pengerasan bilah pedang samurai sdh
lebih maju dari teknologi baja modern, karena teknik ini mempertahankan
elastisitas pedang sehingga ketika terkena benturan tidak kan retak atau bahkan
patah.
Tamahagane ini mungkin sekualitas
dengan Damascus Steel, yang mana pedang di TImur Tengah dan Eropa (300 SM-1700
M) banyak dibuat dari bijih besi ini. National Geographic melaporkan ada
nanowires dan carbon nanotubes sehingga reputasi pedang Damascus Steel sangat2
terkenal.
Pedang dalam tradisi samurai, tidak
lah terlalu menentukan karena hanya dipakai sebagai defensive weapon. Samurai
lebih menggunakan panah atau tombak dalam membunuh musuhnya ketimbang menggunakan
pedang.
Ada dua jenis
samurai, Tachi dengan satu mata pedang dan Tsurugi dengan dua mata pedang.
Tachi dibuat melengkung untuk memungkinkan dipakai dalam berkuda dan menebas
musuh dari posisi sadel dengan tebasan diagonal. Pada Jama Heian, lengkungannya
pada ujung pedang, nanti pada zaman Kamakura (abad ke -14), pedang samurai
sudah melengkung dari gagang hingga ujung. Ini dilakukan agar pedang samurai
bisa dipegang dengan dua tangan, sehingga daya potong dan tebasnya bisa lebih
kuat. Bahkan bisa memotong helm tentara musuh. Pada zaman Nanbukucho, pedang
samurai sudah diperpanjang untuk meningkatkan efektifitas dalam menebas kaki
kuda pasukan kavaleri musuh.
0 comments:
Post a Comment