Katana

| 2012-10-16

katana adalah pedang panjang Jepang (daitō, 大刀), walaupun di Jepang sendiri ini merujuk pada semua jenis pedang. Katana adalah kunyomi (sebutan Jepang) dari bentuk kanji 刀; sedangkan onyomi (sebutan Hanzi) karakter kanji tersebut adalah tō. Ia merujuk kepada pedang satu mata, melengkung yang khusus yang secara tradisi digunakan oleh samurai Jepang.



Katana biasanya dipasangkan dengan wakizashi atau shoto, bentuknya mirip tapi dibuat lebih pendek, keduanya dipakai aleh anggota kelas ksatria. Kedua senjata dipakai bersama-sama disebut daisho, dan mewakili kekuatan sosial dan kehormatan pribadi samurai.Pedang panjang dipakai untuk pertempuran terbuka, sementara yang lebih pendek dipakai sebagai senjata sampingan (side arm), lebih cocok untuk menikam, pertempuran jarak dekat, dan seppuku (suatu bentuk ritual bunuh diri).
Katana terutama digunakan untuk memotong,dan diutamakan dipakai dengan dua pegangan tangan. Sementara seni praktis penggunaan pedang untuk tujuannya semula telah usang, kenjutsu dan taijutsu beralih menjadi seni bela diri modern.
Pedang Jepang yang asli sekarang ini adalah barang yang langka, walaupun yang benar-benar antik dapat diperoleh dengan harga yang sangat mahal. Katana dan wakizashi modern hanya dibuat oleh sedikit praktisi berlisensi yang masih membuat kerajinan senjata ini sekarang, meskipun katana “Type 98″ juga langka.

Tentang katana atau pedang, berbagai cerita anime pernah mengilustrasikan proses pembuatannya yang sangat istimewa. Kalo ikutin cerita Rourin Kenshin (samurai X), dijelaskan swordsmithnya merupakan keahlian yang diperoleh dari turun temurun.
Nah, dalam buku Samurai An Ilustrated History, oleh Mitsuo Kure, (buku yg sangat lengkap membedah samurai,. Disebutkan Mpu Gandring-nya Jepang, membuat katana dengan teknik khusus dimana belah pedang harus tajam tapi tidak getas.  Mereka membentuk bijih besi khas jepang (Tamahagane) yang lunak pada inti pedang, sedangkan biji besi keras pada pinggir belah pedang. Pembentukannya dengan pemanasan, pelipatan, penempaan bilah pedang. Teknik pengerasan bilah pedang samurai sdh lebih maju dari teknologi baja modern, karena teknik ini mempertahankan elastisitas pedang sehingga ketika terkena benturan tidak kan retak atau bahkan patah.
Tamahagane ini mungkin sekualitas dengan Damascus Steel, yang mana pedang di TImur Tengah dan Eropa (300 SM-1700 M) banyak dibuat dari bijih besi ini. National Geographic melaporkan ada nanowires dan carbon nanotubes sehingga reputasi pedang Damascus Steel sangat2 terkenal.

Pedang dalam tradisi samurai, tidak lah terlalu menentukan karena hanya dipakai sebagai defensive weapon. Samurai lebih menggunakan panah atau tombak dalam membunuh musuhnya ketimbang menggunakan pedang.

Ada dua jenis samurai, Tachi dengan satu mata pedang dan Tsurugi dengan dua mata pedang. Tachi dibuat melengkung untuk memungkinkan dipakai dalam berkuda dan menebas musuh dari posisi sadel dengan tebasan diagonal. Pada Jama Heian, lengkungannya pada ujung pedang, nanti pada zaman Kamakura (abad ke -14), pedang samurai sudah melengkung dari gagang hingga ujung. Ini dilakukan agar pedang samurai bisa dipegang dengan dua tangan, sehingga daya potong dan tebasnya bisa lebih kuat. Bahkan bisa memotong helm tentara musuh. Pada zaman Nanbukucho, pedang samurai sudah diperpanjang untuk meningkatkan efektifitas dalam menebas kaki kuda pasukan kavaleri musuh.

Pedang Samurai menjelang Perang Dunia II telah menjadi simbol semangat seorang samurai. Hingga perwira militer dan pilot kamikaze selalu membawa pedang samurai. Bahkan kini, pedang Samurai banyak dicari untuk menjadi koleksi.

0 comments:

Post a Comment

Next Prev
▲Top▲